Menghitung Kebutuhan Penilik Berdasarkan Beban Kerja
Published By Fauzi EP Under Penilik Tags: beban kerja penilik, analisis kebutuhan penilik, menghitung kebutuhan penilik, kebutuhan penilik, ketersediaan penilik
Pasal 27 ayat (2) Permenpan RB
Nomor 14 Tahun 2010 menyebutkan formasi jabatan penilik ditetapkan satu
kecamatan paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak 12 orang. Oleh
karena itu, dalam menetapkan jumlah formasi jabatan fungsional penilik
mengacu pada ketentuan tersebut. Ketentuan pasal tersebut jika
diberlakukan apa adanya, tanpa melalui analisis kebutuhan dan
ketersediaan penilik bisa jadi akan memunculkan persoalan baru.
Persoalan tersebut antara lain rebutan sasaran program demi raihan angka
kredit.
Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan jumlah penilik di kabupaten/kota, penetapan formasi jabatan fungional penilik perlu dilakukan dengan cara menganalisis ketersediaan penilik dan menghitung kebutuhan penilik.
Ketersediaan penilik dalam suatu wilayah
didasarkan pada data penilik terkini yang dimiliki oleh kabupaten/kota.
Pendataan ketersediaan penilik menjadi bagian tidak terpisahkan dari
perencanaan kepegawaian secara keseluruhan. Setiap kabupaten/kota harus
menyusun perencanaan ketersediaan penilik untuk kurun waktu 2 (dua)
sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan kebutuhan dan
perubahan organisasi yang selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara melalui pejabat pembina kepegawaian.
Perkiraan ketersediaan penilik tahun
berikutnya dihitung atas dasar jumlah penilik yang ada dikurangi dengan
jumlah penilik yang mencapai batas usia pensiun dalam tahun yang
bersangkutan. Berkurangnya penilik di luar batas usia pensiun antara
lain seperti halnya mutasi, berhenti, dan meninggal dunia sulit
diramalkan, sehingga pengurangan tersebut tidak perlu dimasukan dalam
perkiraan, kecuali direncanakan dengan pasti.
Adapun penghitungan kebutuhan penilik mempertimbangkan aspek jenis, jumlah, rasio dan kondisi wilayah.
Pasal 5 Permenpan RB Nomor
14 Tahun 2010 menyebutkan bahwa jenis jabatan penilik berdasarkan bidang
tugasnya terdiri atas penilik PAUD, penilik
pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta penilik kursus. Untuk itu,
penetapan jenis jabatan fungsional penilik mengacu pada ketentuan
diatas. Dalam menetapkan jenis penilik perlu mempertimbangkan kualifikasi pendidikan, pendidikan dan pelatihan (diklat), dan pengalaman seorang penilik baik sebelum menjadi penilik maupun setelah memangku jabatan fungsional penilik.
Rasio penilik dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan komposisi formasi jabatan
fungsional penilik. Rasio dihitung dengan pertimbangan bahwa seorang
penilik mampu menjalankan tugasnya dengan optimal dan dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang diperlukan untuk kenaikan pangkat dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Rasio ideal satu orang penilik melaksanakan pengendalian mutu terhadap 10 s.d. 19 satuan program PAUDNI. Rasio jumlah penilik untuk masing-masing jenis jabatan adalah sebagai berikut:
- Rasio penilik PAUD 1 : 10 sampai dengan 1:19 terhadap program PAUD
- Rasio Penilik kesetaraan dan keaksaraan 1 : 10 sampai dengan 1:19 terhadap program kesetaraan dan keaksaraan
- Rasio Penilik kursus 1 : 10 sampai dengan 1:19 terhadap program kursus.
Bagi kabupaten/kota dengan kondisi wilayah berkategori khusus diatur sebagai berikut:
- Kabupaten/kota yang masuk daerah khusus (seperti: wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan, rawan konflik dan bencana) maka pengangkatan penilik dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kabupaten/kota yang bersangkutan.
- Kabupaten/kota yang sebaran program PAUDNI tidak merata dan tidak seimbang menurut jenis penilik maka dapat dilakukan dua alternatif: (i) pengangkatan penilik di setiap kecamatan tidak harus mencakup tiga jenis: penilik PAUD, penilik pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta penilik kursus, tetapi disesuaikan dengan jenis program PAUDNI yang ada di kabupaten/kota bersangkutan, (ii) pengangkatan setiap jenis penilik dapat ditugaskan merangkap untuk dua atau lebih wilayah kecamatan di kabupaten/kota bersangkutan.
Contoh perhitungan beban kerja penilik:
Berapa beban kerja ideal seorang penilik?
Penilik pertama dengan golongan III/b untuk
dapat menduduki jabatan penilik muda dengan golongan III/c dibutuhkan
minimal 200 angka kredit dari 150 angka kredit yang sudah dimiliki.
Artinya yang bersangkutan harus mengumpulkan sebanyak 50 angka kredit,
yang terdiri paling sedikit 36 angka kredit dari unsur pengendalian
mutu, 4 angka kredit (wajib) dari unsur pengembangan profesi dan paling
banyak 10 angka dari unsur penunjang.
Agar penilik dapat naik pangkat dalam kurun
waktu normal 4 tahun, yang bersangkutan harus mengumpulkan rata-rata 9
angka kredit per tahun yang berasal dari unsur pengendalian mutu. Angka
kredit dari unsur pengendalian mutu diperoleh dengan perhitungan dalam
tabel berikut:
Tabel 1. Perhitungan Perolehan Angka Kredit Unsur Pengendalian Mutu
Jumlah angka kredit unsur pengendalian mutu (Y) = 0,68 N + 2,98.
Y = 0,68 N + 2,98
9 = 0,68 N + 2,98
N = 9 – 2,98
0,68
N = 8,85 dibulatkan menjadi 9
Dengan perhitungan tersebut di atas, beban kerja penilik yang bersangkutan paling kurang 9 program PAUDNI.
Contoh perhitungan formasi penilik dalam sebuah kecamatan:
Berapa kebutuhan formasi penilik di Kecamatan A dengan program sebagai berikut:
- 32 program PAUD yang terdiri dari 13 Kelompok Bermain, 4 Taman Penitipan Anak dan 15 Satuan PAUD Sejenis
- 50 program kesetaraan yang terdiri dari 30 kelompok belajar KF, 14 kelompok belajar Paket B, dan 6 kelompok belajar Paket C
- 11 program kursus yang terdiri dari 5 kelompok kursus menjahit, 4 kelompok kursus komputer dan 2 kelompok kursus mekanik
Ada 2 cara perhitungan untuk menentukan formasi penilik di Kecamatan A
- Perhitungan didasarkan pada Pasal 27 ayat (2) Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2010, maka formasi penilik di Kecamatan A antara 3-12 orang.
- Perhitungan didasarkan pada rasio ideal penilik, maka formasi penilik di Kecamatan A disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Rekapitulasi Kebutuhan Penilik di Kecamatan A
Catatan:
Apabila jumlah program dalam satu kecamatan kurang dari 9, maka seorang penilik dapat mengampu program di kecamatan lain.
Sumber: Draf Pedoman Formasi Jabatan Penilik